Tentang FSM 2024

Home / Tentang FSM 2024

Festival Seni Multatuli (FSM) adalah satu-satunya festival terbesar di Provinsi Banten, yang telah berlangsung sejak tahun 2018 di kota Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Dalam setiap penyelenggarannya, FSM mengusung narasi kemanusiaan sebagaimana nilai dan semangat yang terkandung dalam novel Max Havelaar karya Multatuli. “Tugas manusia adalah menjadi manusia,” demikian tulis Multatuli. Bersamaan dengan itu, FSM juga mengetengahkan nilai-nilai luhur dari khasanah kebudayaan lokal yang terepresentasi dalam berbagai bentuk ekspresi dan estetika, seperti kesenian tradisional dan pengetahuan lokal. Sebab sebuah narasi bukan hanya dapat dibaca secara struktural, melainkan juga mesti didekati secara kultural. Maka, FSM memosisikan khasanah kebudayaan daerah sebagai titik pijak dalam merancang dan menggelar berbagai programnya, baik dalam bentuk pertunjukan, penciptaan, maupun pengkajian.

Akar keprihatinan itu–nilai-nilai luhur budaya Lebak yang kaya dengan ajaran dan pikukuh parasepuh semakin terkikis oleh kemajuan teknologi–menjadi arus utama dari perhelatan tahunan di Kabupaten Lebak yang sejak 2018 lalu terlibat dalam program platform Indonesiana (Kemdikbudristek) dan pada tahun ini dalam platform Karisma Even Nusantara (KEN); semacam model kemitraan antara Pemerintah Pusat (yang direpresentasikan oleh inisiatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kemenparekraf RI) dan Pemerintah Daerah (yang direpresentasikan oleh pihak dinas bernomenklatur kebudayaan, saat ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak).

Jika “Narasi sebagai Aset” menjadi tema pada FSM 2018, sedangkan FSM 2019 bertema “Kopi dan Seni”. Tahun 2020 Indonesia dikacaukan Pandemi Covid-19, akibatnya FSM tidak bisa diselenggarakan, tahun 2021 mengambil tema “Tunggul Buhun”, tahun 2022 “Sora Karuhun”, dan pada tahun 2023 ini mengambil tema “Dari yang Kultur dan Menghibur”.