Lokakarya Angklung Buhun hari 3
Pada hari ketiga Lokakarya Angklung Buhun yang menghadirkan Ismed Ruchimat (Dosen Institut Seni Budaya Indonesia) dan Parwa Rahayu (Praktisi Seni Tradisi), proses aransemen musik angklung dipadukan dengan instrumen tradisi dan musik barat (modern)
. . .
Menurut Kang Ismed,Identitas lokal, khususnya ciri instrumen musik angklung buhun harus tetap dipertahankan walaupun alat musik tersebut dipadukan dengan alat musik lain yang sifatnya lebih modern. Identitas itu akan ditonjolkan pada rhythm (ritme-nya), perulangan bunyi menurut pola tertentu.
Dan menurut kang Parwa, Lokakarya ini memberikan nuansa baru bagi masyarakat Lebak, khususnya praktisi seni agar bisa lebih kreatif lagi dalam mengemas lagu-lagu tradisi. Harapannya, penggarapan lagu-lagu daerah bisa lebih inovatif tanpa menghilangkan nilai-nilai tradisi. Semoga, kegiatan semacam ini dapat rutin dilakukan dan berlangsung setiap tahun sebagai wadah kreatifitas praktisi seni, juga sekaligus kesempatan bagi pemerintah daerah untuk memajukan daerah dan senimannya.…
Kegiatan ini akan diselenggarakan pada tanggal 03 – 05 September 2021 di LPMP (Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan) Prov. Banten. Lokakarya ini merupakan bagian dari pengembangan ekosistem kebudayaan di Ditjen Kebudayaan, Kemdikbudristek, yaitu platform gotong royong kebudayaan Indonesiana.
Leave a Reply