Pengumuman Lolos Abstrak
Selamat kepada 15 abstrak terpilih Simposium Festival Seni Multatulli 2021 “Manis Tapi Tragis”
Berikut daftar abtras yang lolos:
- Kerbau, Saksi Kuasa dan Tragedi dalam Semesta Saidjah dan Adinda – Irfan Nugraha (Departemen Antropologi, Universitas Indonesia)
- Kisah Saidjah-Adinda untuk Pariwisata – Achmad Sunjayadi (Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia)
- Hasrat dan Distopia dalam Dua Puisi Rendra: Sebuah Telaah Dekonstruksi – Ahmad Junaidi (Magister Sastra, Fakultas Ilmu Budaya, UGM)
- Representasi Identitas dan Situasi Sosial melalui Karakter Hewan dalam Film Max Havelaar (1976) – Heri Purwoko (Departemen Film, School of Design, Universitas Bina Nusantara)
- Meneroka Renjana dalam Kisah Saidjah-Adinda – I Putu Agus Juli Sastrawan (Komunitas MAHIMA)
- Kisah Saidjah-Adinda dalam Persprektif Manusia Sunda, Jawa, dan Indonesia – Mohammad Refi Omar Ar Razy (Universitas Padjajaran)
- Cinta dan Politik Kekuasaan; Perbandingan Kisah Saijah-Adinda dan Kisah Raden Panji-Dewi Anggraeni – Mashuri (Balai Bahasa Jawa Timur)
- Relasi Kuasa dalam Pakaian; Saijah dan Adinda yang (Tidak) Melawan Pemerintah Kolonial – Nita Trismaya (Sekolah Tinggi Desain Interstudi)
- Kritik Terhadap Hubungan Kultural Antara Nama Duta Pariwisata Kabupaten Lebak dan Masyarakat Lebak – Rizal Sofyan (Mahasiswa Pascasarjana ISI Yogyakarta)
- Talkin Kematian Romantik yang Berulang: Max Havelaar, Sitti Nurbaya, dan Kolonialisme – Moh Atikurrahman (UIN Sunan Ampel Surabaya) & Awla Akbar Ilma (Universitas Pamulang)
- Persoalan Tanah dan Agraria dalam Cerita Saidjah-Adinda – Kasmiati (Fakultas Pertanian dan Kehutanan, Universitas Sulawesi Barat)
- Manusia dan Paradoks CInta Saidjah-Adinda dalam Novel Max Havelaar – Joseph Army Sandhyoko (SMA Kolese Loyola Semarang)
- Yang Politis dari Kisah Cinta Saidjah-Adinda – Mohammad Akbar Azmi (Paguyuban Saidjah Adinda Kab. Lebak)
- Relasi Kolonialisme-feodalisme dalam Kisah Saidjah dan Adinda – Angga Prasetya
- Saidjah dan Adinda: Sebuah Wajah Feodalisme Sebagai Representasi Indonesia Dulu, Sekarang, dan (Semoga Bukan) Nanti – Windi Syahrina
Selamat untuk kawan Multatuli yang abstraknya terpilih, jangan lupa juga untuk mengirimkan naskah lengkapnya dengan ketentuan :
- Gaya tulisan dapat berupa artikel jurnal, ilmiah populer, atau esai;
- Panjang tulisan minimal 10 dan maksimal 15 halaman;
- Menggunakan jenis font Times New Roman, ukuran 12 pt, 1,5 spasi, margin 3-3-3-3;
- Ditulis lengkap dengan daftar pustaka dan catatan kaki (jika ada);
- Dilengkapi dengan biografi pendek (150-200 kata) pada halaman terakhir.;
- Kirimkan naskahmu ke e-mail: simposium.fsm201@gmail.com selambat-lambatnya sampai tanggal 17 September 2021 jam 23.59 WIB.
Dan bagi kawan Multatuli yang naskahnya belum terpilih, kamu juga tetap bisa ikut berpartisipasi kok pada gelaran Simposium Festival Seni Multatuli 2021, dengan cara mendaftarkan diri pada tautan: http://bit.ly/pesertasimposium2021.
Leave a Reply